Langsung ke konten utama

SMS Gateway dengan Wammu di Ubuntu 10.04

Sebenernya ini iseng, asli iseng. SMS Gateway yang saya buat GUInya pake Kalkun, bukan Wammu. Artikel ini juga disuruh dibuat, kalo nggak disuruh ya nggak saya buat :p
Oke, balik ke topik utama.

Apa itu Wammu?


Wammu is a program to manage data in your cell phone such as contacts, calendar or messages. It is built on Gammu library, which provides abstraction layer to work with different cell phones from different vendors (including Nokia, Sony-Ericsson, Motorola, Samsung, Siemens, Huawei and others).
terjemahin sendiri :p

Nah, sekarang step by step instalasi wammunya dulu :D

mulai dari Gammu dulu yah, buat koneksikan si wammu sama modem/telepon :D

1. Install gammu dulu yah

$ sudo apt-get install gammu gammu-smsd 


2. Cari port yang digunakan modem


$ sudo ls /dev/ttyUS*

tuh, yang di pojokan kiri bawah. port yang dipake modem saya :D

3. Konfigurasi Gammu dulu

$ sudo gammu-config







untuk jenis port bisa cek disini, sesuaikan aja sama modemnya :D

4. Selesai config, kita pasang si wammu ini

$ sudo apt-get install wammu

5. Kalo nggak ada pesan error, maka hasilnya *jengjeeeeeng



statusnya masih disconnected loh



6. Pilih Wammu -> Settings 
cek satu-satu aja sendiri ya :p




weeks, langsung kedetek tuh sama si wammu :D
kalo udah semua tinggal OK

7. Kalo Udah, cek koneksi yaa. Klik Phone -> Connect
kalo berhasil, penampakannya begini  

liat kanan bawah ya, bukan kiri bawah
wammu yang terkoneksi, opsi write data dll nggak mati alias abu-abu yaa :D




selesai :)






























































Komentar

Postingan populer dari blog ini

24092012

Disini aku sekarang, di posisiku yang entah benar atu tidak. Kini aku menginjak jenjang akhir semester 4, dalam hitungan hari segera ku tempuh Ujian Akhir Semester yang tak pernah siap aku hadapi. Siang itu kawanku memberikan selebaran dari kampus, isinya tak lain adalah pemberitahuan Ujian Akhir Semester bagi mahasiswa/i semester 4. Kulihat sejenak lembaran putih dengan cetakan tinta hitam, “Heeh...” aku hanya bisa menghela nafas. Biaya ujian yang cukup besar membuatku serba salah, tak tega rasanya mengabarkan hal ini pada orang tuaku. Ya, bagiku yang hanya anak seorang tukang servis mesin tik yang kini tak lagi ramai order tergeser era komputer yang semakin canggih, uang jajan saja sudah lumayan. Ku lipat segera lembar kertas pengumuman, semakin lama lembaran itu membuatku kesal. Sampai di rumah ku letakkan tasku sekenanya, hari ini cukup mengesalkan. Begitu banyak rasa berkecamuk di pikiranku, seolah berlomba untuk ku luapkan. Marahkah? Sedihkah? Aku bingung, bagaim...

Sisi Lain Pedagang Asongan

Sering kesel sama pedagang asongan yang biasa seliweran di bus antar-kota? Memang, kadang mereka lebih terkesan "nodong" daripada jualan. Tapi nggak semua lho, nggak percaya? cikiciw ;) Pagi menjelang siang, rasanya sungguh malas beranjak dari tempat tidur. entah berapa kali ponselku berteriak membangunkanku dari mimpi indah bersama... stop! OOT nih. kembali ke topik utama. Hari ini rencananya aku akan menyerahkan surat pengantarku ke instansi tempatku akan menghabiskan separuh semester lima dengan kerja praktek. Santai, klemar-klemer, bolak-balik kamar mandi - lemari pakaian, ada saja yang tertinggal. selain menyiapkan pakaian hari ini, aku juga harus menyiapkan pakaian untuk kupakai esok hari. nanti malam aku harus ke kampus untuk menjalani ujian susulan satu matakuliah, jika kalian bertanya kenapa aku harus mengikuti ujian susulan, mungkin kalian bisa mendapatkan jawabannya disini . Kondisi ayah yang masih sakit tak memungkinkan untuk mengantarku menuju tempat pemberhent...