Langsung ke konten utama

Membuat Aplikasi Ticker Dengan Sun Wireless Toolkit


Dalam rangka memenuhi kewajiban saya kepada Bapak Dosen, disini saya akan menjelaskan langkah-langkah pembuatan Aplikasi Ticker dengan Sun Wireless Toolkit. Yang belum punya aplikasinya silakan download, search aja di mbah google, buanyak kok. Tapi sebelumnya instal dulu jdk-nya (Java Development Kit), kalo nggak diinstal dulu, ane jamin kagak bakalan bisa itu WTK dipake 


1. Buka Aplikasinya, bisa melalui Start Menu > All Programs > Sun Java Wireless Toolkit Ataupun double klik di icon Wireless Toolkit 



2. Next, kita akan diperlihatkan penampakan-interface maksud ane- dari Wireless Toolkit (wtk) sebagai berikut 

Kalo udah gimana lagi Sist?
Kalo udah Klik New Project, trus isiin Nama Project sama MIDlet Class Name-nya, disini ane kasih namaprojectnya Tugas PBO2, dengan MIDlet Class Name AplikasiTicker






Kalo udah, klik Create Project, maka akan muncul Setting Project WTK






 Klik OK, lalu akan muncul tampilan yang menandakan project kita berhasil dibuat 




 Lihat tulisan yang diblok? itu adalah lokasi penyimpanan source kode yang akan kita gunakan dalam pembuatan Aplikasi Ticker. Blok lokasi penyimpanannya dan copy.


Selanjutnya, buka Notepad, ketikkan kode berikut


 import javax.microedition.lcdui.Display;
import javax.microedition.lcdui.List;
import javax.microedition.lcdui.Ticker;
import javax.microedition.midlet.MIDlet;


public class AplikasiTicker extends MIDlet {


public AplikasiTicker() {
Ticker ticker = new Ticker ("Welcome to Lunaticious Land");
List list = new List ("Coba List", Choice.EXCLUSIVE);
list.append ("Ridha Khaerudaroeni", null);
list.append ("Rizki Nurhikmah", null);
list.append ("Fatkhurrohman Yanisyar", null);
list.append ("Ahmad Faruq Al Azhar Manar", null);
list.append ("Rizka Azura Afra Mufidha", null);
list.append ("Nadifa Zikrina", null);
list.append ("Innas Nabila Safitri", null);
list.append ("Daffa Zuhdan M", null);
list.append ("Kizuki Luna", null);
list.append ("Hina Mishima", null);
list.append ("Shoui Ishiki", null);
list.setTicker (ticker);
Display.getDisplay(this).setCurrent(list);
}


public void startApp() {
}


public void pauseApp() {
}


public void destroyApp(boolean unconditional) {
}
}


Klik menu File > Save. Pada kolom File location, pastekan lokasi source yang tadi dicopy. Simpan file dengan nama AplikasiTicker.java. Hal yang HARUS DIINGAT adalah PUBLIC CLASS HARUS SAMA DENGAN MIDlet Class Name 


yaelah, nggak pake huruf gede ditu juga kali Sist
(Saya cuma mau ngingetin, sapa tau ada yang seenaknya jidat kasi nama buat public class ) 






Kembali ke WTK, klik Build. Jika source kode yang kita ketikkan benar, maka akan mucul tampilan berikut




Jika terdapat error, cek kembali source kode yang Anda ketikkan. Biasanya error disebabkan besar-kecilnya huruf, tanda baca, nama class dan lain-lain


Kenapa mesti case sensitive sih Sist?
(Ya mana saya tau, aturan dari 'sono'nya begitu) 


Selanjutnya Klik Run, maka akan muncul tampilan berikut






 Klik Right Softkey di bawah menu Launch, maka muncul tampilan sebagai berikut


Sistaaa, saya nggak mau pake interface radio button, kalo mau pake ceklist gimana?


Ya ganti aja kodenya (^_^)


ganti aja di bagian yang diblok :)


Klik File > Save. Di WTK kita klik Run. Tadaaaaaa...... jadilah tampilan sebagai berikut 


Jadi kan?

Sista, kalo yang biasa aja gimana? Nggak pake radio button ataupun ceklist?

Rempong deh (--" ) ganti aja kodenya kayak tadi 


diganti jadi begini


jadilah interface berikut 


Gampang kan? :D
Next time kita bahas lagi masalah Pemrograman Java dengan Sun Wireless Toolkit. Okey?



















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senyum Polos di Terminal

Jam kuliah yang selesai pukul 18:00 sebenarnya agak menyusahkanku, hal ini dikarenakan semakin jarangnya bus antar kota menuju kotaku. Perut yang mulai keroncongan pun mau tak mau harus diisi, untunglah ada tukang siomay yang masih mangkal di terminal. sambil menunggu pesanan, sesosok bocah laki-laki berumur sekitar 7 atau 8 tahun menyapaku, "Mbak, mau pulang?" tangannya bergerak-gerak membentuk bangunan rumah sepertinya dia bukan anak yang biasa, pikirku. "Iya dek" jawabku sambil tersenyum. Pesanan siomayku sudah di tangan, aku duduk di kursi panjang tempat bocah itu duduk, di sampingnya. "Adek mau pulang juga?" tanyaku iseng, aduh, kalo nanya gini kenapa logatku mirip logat jogja Dia menggeleng, siomay di tangannya telah habis, begitu juga dengan air di tangan yang lain. "Adek rumahnya dimana?"  tanyaku lagi Dia kembali menggeleng. "Bapaknya mana?" "Nggak ada," jawabnya sambil tetap menggeleng. "Ibu?" "Nggak a...

Gue pulang Kuliah :)

Sama seperti biasanya, hari ini gue pulang ke rumah dari kampus tercinta, gue mahasiswi (ya iyalah, masa mahasiswa? Emangnya eyke cewek apaan). Sumpah! Hari ini tuh panasnya nggak kira-kira! Baru aja minuman dingin gue ambil dari habitatnya di #apasih namanya# refrigerator #ya pokoknya itulah#, udah nggak dingin kayak nggak dimasukin ke pendingin. Tuhan, nerakaMu bocorkah? Bukan! Ini efek global warming yang sering digembar-gemborin orang-orang. Gue duduk di bawah pohon (inget, DI BAWAH, kalo diatas ntar gue disangka ponakannya miss Kun lagi) lumayan buat ngadem, meski nggak ngaruh. Bus yang gue tunggu lama nggak nongol, 5 menit........... 10 menit.......... 15 menit kemudian datanglah bus warna hijau agak kekuningan (jangan bayangin yang jorok-jorok) dengan roda 4 (kalo rodanya ada 3 lu tau sendiri apaan). Dengan cepat, eh nggak deng. Yah pokoknya gitulah, intinya gue naik itu bus yang warnanya ijo agak kuning dengan sedikit kesal. Kaki gue baru naik satu, itu supir main gas a...

24092012

Disini aku sekarang, di posisiku yang entah benar atu tidak. Kini aku menginjak jenjang akhir semester 4, dalam hitungan hari segera ku tempuh Ujian Akhir Semester yang tak pernah siap aku hadapi. Siang itu kawanku memberikan selebaran dari kampus, isinya tak lain adalah pemberitahuan Ujian Akhir Semester bagi mahasiswa/i semester 4. Kulihat sejenak lembaran putih dengan cetakan tinta hitam, “Heeh...” aku hanya bisa menghela nafas. Biaya ujian yang cukup besar membuatku serba salah, tak tega rasanya mengabarkan hal ini pada orang tuaku. Ya, bagiku yang hanya anak seorang tukang servis mesin tik yang kini tak lagi ramai order tergeser era komputer yang semakin canggih, uang jajan saja sudah lumayan. Ku lipat segera lembar kertas pengumuman, semakin lama lembaran itu membuatku kesal. Sampai di rumah ku letakkan tasku sekenanya, hari ini cukup mengesalkan. Begitu banyak rasa berkecamuk di pikiranku, seolah berlomba untuk ku luapkan. Marahkah? Sedihkah? Aku bingung, bagaim...