Langsung ke konten utama

Valakor, Pesaing Valak yang Tak Kalah Horor

"Tak apalah dibilang jelek, pokokmen ndak nyolek-nyolek suami orang", begitu kata temanku yang sudah berkeluarga

Fenomena pelakor memang lagi trend. nambah lagi satu musim di Indonesia, musim pelakor 🀣

Dari beberapa kasus korban pelakor yang berseliweran di social media, motif pelakor itu macem-macem πŸ€”. Ada yang motifnya kurang perhatian, ada yang motifnya materi, ada juga yang motifnya hobi (lha hobi kok ngerebut laki orang mbak? masih mending saya hobine molor alias tidurπŸ˜ͺ)

Source : google
Kalo kalian biasa baca komik Jakarta, pasti kenal sama ciri khas gambarnya ;)


Dan dari sekian banyak kasus, bagaimana reaksi istri sah (which is disini jadi korban)? Ada yang diem aja, lalu doain suami biar sadar πŸ˜‡
Ada yang sedikit ekstrim buat publish di sosmed (ini mau gak mau bongkar urusan dapur orang) πŸ™„
Ada yang diem-diem bae tapi ujug-ujug nyamperin pelakor pas lagi bareng suaminya, labrak rame-rame πŸ€—

Lalu, apa hubungannya sama saya? Apa saya korban pelakor? Atau saya yang jadi pelakor? *amit-amit jabang bayik* πŸ˜—πŸ™„

Saya pengamat, tukang komentar. Saya netijen, jadi mahabenar saya dengan segala komentar nyinyir *ditabokin pake duit*πŸ€‘

Btw, ini ada percakapan saya sama temen saya, silakan disimak. ini 100% opini kami berdua. Kalo ngga setuju ya silakan.


"Kan mencintai suami orang gak papa Rid"πŸ™„
"Ya emang. Tapi kalo akal masih jalan, otak masih dipake, hati nurani masih berfungsi sih ga bakal ngurusin laki orang. Yang bukan laki orang dan bisa dicintai juga banyak, ngapa dah ribet sama laki orang?"😫
"Kan Tuhan maha membolakbalikkan hati manusia"😚
"Lu kalo perkara salah jangan bawa-bawa Tuhan. Tuhan pasti kasih yang terbaik, dengan cara yang baik. Lah deketin laki-laki yang sudah jelas punya bini ama anak gede, sehat kaga"πŸ˜’
"Kan dia juga respon?"πŸ˜—
"Lu cuma buat sesaat. Laki-laki yang baik ga bakal ngorbanin apa yang sudah ia bangun sejak lama demi perempuan, yang kalo dibandingin sama kentut istrinya yang nemenin bareng dari awal, bahkan ga sebanding " 😏
"Kan berarti kita laku dong, laki orang aja naksir"
"Lu deketin laki orang, trus dibilang laku? Bukannya malah dicap murah dan matre?"πŸ˜„
"Why?"
"Ya murah, laki-laki lain juga banyak, malah pilih laki orang. Lagian lu nemenin dia dengan apa dia sekarang, yang mana itu hasil kerja keras dia sama istrinya sejak awal. Sudah murah, ngerusak. Emang pelakor mah ga cape, asal urat malu putus sama ga inget dosa aja"🀣🀣🀣🀣🀣


mari kita berdoa semoga para pelakor baik penggoda maupun perebut laki orang diberi hidayah.
Kirim ke Zimbabwe juga bisa lah. atau kirim ke Syria ya? Gimana kalo Palestine? biar dibom sama Israel, BUM!
Itung-itung mengurangi populasi dan polusi dalam rumah tangga.
Gimana?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senyum Polos di Terminal

Jam kuliah yang selesai pukul 18:00 sebenarnya agak menyusahkanku, hal ini dikarenakan semakin jarangnya bus antar kota menuju kotaku. Perut yang mulai keroncongan pun mau tak mau harus diisi, untunglah ada tukang siomay yang masih mangkal di terminal. sambil menunggu pesanan, sesosok bocah laki-laki berumur sekitar 7 atau 8 tahun menyapaku, "Mbak, mau pulang?" tangannya bergerak-gerak membentuk bangunan rumah sepertinya dia bukan anak yang biasa, pikirku. "Iya dek" jawabku sambil tersenyum. Pesanan siomayku sudah di tangan, aku duduk di kursi panjang tempat bocah itu duduk, di sampingnya. "Adek mau pulang juga?" tanyaku iseng, aduh, kalo nanya gini kenapa logatku mirip logat jogja Dia menggeleng, siomay di tangannya telah habis, begitu juga dengan air di tangan yang lain. "Adek rumahnya dimana?"  tanyaku lagi Dia kembali menggeleng. "Bapaknya mana?" "Nggak ada," jawabnya sambil tetap menggeleng. "Ibu?" "Nggak a...

Gue pulang Kuliah :)

Sama seperti biasanya, hari ini gue pulang ke rumah dari kampus tercinta, gue mahasiswi (ya iyalah, masa mahasiswa? Emangnya eyke cewek apaan). Sumpah! Hari ini tuh panasnya nggak kira-kira! Baru aja minuman dingin gue ambil dari habitatnya di #apasih namanya# refrigerator #ya pokoknya itulah#, udah nggak dingin kayak nggak dimasukin ke pendingin. Tuhan, nerakaMu bocorkah? Bukan! Ini efek global warming yang sering digembar-gemborin orang-orang. Gue duduk di bawah pohon (inget, DI BAWAH, kalo diatas ntar gue disangka ponakannya miss Kun lagi) lumayan buat ngadem, meski nggak ngaruh. Bus yang gue tunggu lama nggak nongol, 5 menit........... 10 menit.......... 15 menit kemudian datanglah bus warna hijau agak kekuningan (jangan bayangin yang jorok-jorok) dengan roda 4 (kalo rodanya ada 3 lu tau sendiri apaan). Dengan cepat, eh nggak deng. Yah pokoknya gitulah, intinya gue naik itu bus yang warnanya ijo agak kuning dengan sedikit kesal. Kaki gue baru naik satu, itu supir main gas a...

24092012

Disini aku sekarang, di posisiku yang entah benar atu tidak. Kini aku menginjak jenjang akhir semester 4, dalam hitungan hari segera ku tempuh Ujian Akhir Semester yang tak pernah siap aku hadapi. Siang itu kawanku memberikan selebaran dari kampus, isinya tak lain adalah pemberitahuan Ujian Akhir Semester bagi mahasiswa/i semester 4. Kulihat sejenak lembaran putih dengan cetakan tinta hitam, “Heeh...” aku hanya bisa menghela nafas. Biaya ujian yang cukup besar membuatku serba salah, tak tega rasanya mengabarkan hal ini pada orang tuaku. Ya, bagiku yang hanya anak seorang tukang servis mesin tik yang kini tak lagi ramai order tergeser era komputer yang semakin canggih, uang jajan saja sudah lumayan. Ku lipat segera lembar kertas pengumuman, semakin lama lembaran itu membuatku kesal. Sampai di rumah ku letakkan tasku sekenanya, hari ini cukup mengesalkan. Begitu banyak rasa berkecamuk di pikiranku, seolah berlomba untuk ku luapkan. Marahkah? Sedihkah? Aku bingung, bagaim...